Simbol Kritik: Badut dan Buruh dalam Aksi May Day 2024

Foto demonstrasi May Day 2024 menampilkan seorang peserta beraksi sebagai badut dengan pesan kritik sosial: 'Buruh Hidup Seperti Badut di Negeri Sendiri.' Peserta menyerukan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dan penghapusan outsourcing.

Simbol Kritik: Badut dan Buruh dalam Aksi May Day 2024
Foto ini menggambarkan momen unik dari aksi demonstrasi peringatan "Hari Buruh Internasional (May Day) 2024" di Jakarta. Di tengah massa aksi yang didominasi bendera dan spanduk serikat pekerja, terlihat seorang peserta demonstrasi mengenakan kostum badu
1 / 1

1. Simbol Kritik: Badut dan Buruh dalam Aksi May Day 2024

Jakarta, 1 Mei 2024 – Sebuah aksi demonstrasi yang kreatif dan penuh makna terjadi pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2024. Salah satu peserta aksi menarik perhatian dengan mengenakan kostum badut dan membawa papan bertuliskan, "Buruh Hidup Seperti Badut di Negeri Sendiri."

Badut tersebut hadir sebagai simbol kritik terhadap kebijakan yang dianggap merugikan pekerja, seperti Omnibus Law UU Cipta Kerja dan sistem outsourcing. Peserta aksi lainnya, yang mengenakan pakaian serikat pekerja, turut berfoto bersama badut untuk menunjukkan solidaritas.

Demonstrasi ini dipimpin oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan didukung oleh Partai Buruh. Massa buruh menyuarakan tiga tuntutan utama:

1. Pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja karena dianggap mengurangi hak-hak pekerja.

2. Penghapusan sistem outsourcing yang dinilai menciptakan ketidakpastian kerja.

3. Penolakan terhadap kebijakan upah murah yang tidak sebanding dengan kebutuhan hidup.

Salah satu perwakilan buruh menyampaikan, "Kami menggunakan simbol badut ini untuk menunjukkan bahwa pekerja sering dipermainkan oleh kebijakan yang tidak berpihak kepada kami. Ini adalah bentuk kritik sekaligus seruan untuk perubahan."

Aksi berjalan damai dengan dukungan dari berbagai pihak dan pengawalan ketat pihak keamanan. May Day 2024 menjadi momentum penting untuk menyampaikan pesan bahwa buruh tidak hanya membutuhkan pekerjaan, tetapi juga penghormatan terhadap martabat dan hak mereka.

Halaman Selanjutnya Halaman Sebelumnya