Masjid Baiturrahmah: Simbol Toleransi dan Pancasila di Kampung Jawa Denpasar
Masjid Baiturrahmah di Kampung Jawa, Denpasar, tepatnya di Jl. Ahmad Yani No. 72A menjadi lambang toleransi antarumat beragama, terutama antara umat Hindu dan Muslim. Kota Denpasar yang sebagian besar penduduknya beragama Hindu menunjukkan bahwa keberadaan masjid ini mampu merajut rasa saling menghormati dan hidup berdampingan dalam damai. Masjid Baiturrahmah bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol perwujudan nilai-nilai Pancasila yang mengajarkan tentang keberagaman, persatuan, dan toleransi.
Nurul, salah satu warga setempat, mengungkapkan, "Keberadaan masjid di Kampung Jawa ini merupakan bukti nyata bahwa umat Hindu dan Muslim di sini hidup dalam keharmonisan. Meskipun penduduk Denpasar mayoritas menganut agama Hindu, kami tetap saling menghormati dan mendukung satu sama lain." Menurutnya, faktor utama yang memperkuat toleransi di daerah ini adalah rasa saling pengertian dan budaya gotong royong yang sudah terjalin lama antarwarga, baik Hindu maupun Muslim. "Kami sudah terbiasa membantu satu sama lain, baik dalam urusan agama maupun kehidupan sehari-hari," tambah Nurul (19/11/2024).
Anak Agung Ngurah Agung, anggota Persaudaraan Hindu-Muslim Bali, menjelaskan bagaimana penerapan toleransi di Kampung Jawa dapat mewujudkan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama, kedua, dan ketiga. "Toleransi yang ada di sini menguatkan penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, tercermin dalam kebebasan beragama dan saling menghormati keyakinan satu sama lain. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, terwujud melalui sikap saling menghargai dan berbagi di antara warga. Kami tidak membedakan agama saat membantu sesama, baik dalam suka maupun duka. Sila ketiga, Persatuan Indonesia, diperkuat dengan semangat kebersamaan yang ada di antara umat Hindu dan Muslim. Meskipun berbeda keyakinan, kami bersama-sama menjaga keharmonisan dan bekerja sama untuk kepentingan bersama,” ujar Anak Agung Ngurah Agung (19/11/2024).
Pendirian Masjid Baiturrahmah di Kampung Jawa ini tidak hanya mencerminkan keberagaman yang ada, tetapi juga membuktikan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui toleransi yang terpelihara di antara umat Hindu dan Muslim, masjid ini menjadi simbol penting bagi masyarakat yang ingin mempertahankan persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan.
Masjid Baiturrahmah menunjukkan bahwa toleransi antarumat beragama dapat berjalan harmonis. Ini adalah contoh konkret bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata sehingga menciptakan masyarakat yang rukun, damai, dan saling menghormati.