Tradisi Gugur Gunung: Budaya Kerja Sama Sembari Memperkuat Kebersamaan
Tradisi Budaya daerah tentu harus terus dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu tradisi yang ada seperti Gugur Gunung dari Jawa. Tradisi ini harus terus dilestarikan sebagai bentuk menjaga kebersihan lingkungan dan memperkuat hubungan kebersamaan masyarakat.
Keragaman budaya merupakan salah satu identitas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Banyaknya suku yang hadir di Indonesia memberikan kita persatuan dalam perbedaan. Salah satu budaya yang hadir di Indonesia adalah Gugur Gunung.
Gugur Gunung merupakan tradisi yang berasal dari Jawa terutama dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Nama Gugur Gunung diambil dari bahasa Jawa yang memiliki arti kerja bakti. Tradisi ini merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat untuk tujuan yang umum.
Tentunya, tradisi Gugur Gunung ini tidak hanya dilakukan perseorangan tetapi biasa dalam bentuk kelompok masyarakat. Biasanya, kegiatan dilakukan oleh masyarakat daerah tersebut untuk saling membantu masalah bersama yang hadir di sekitar mereka. Beberapa kegiatan yang sering dilakukan seperti membersihkan lingkungan, membantu warga yang mengadakan acara penting, atau membantu warga yang sedang sakit.
Tujuan Budaya Gugur Gunung
Dalam melakukan Gugur Gunung, masyarakat biasanya tidak mengenal kata pamrih atau mengharapkan adanya upah. Tradisi ini dilakukan untuk dapat menyelesaikan masalah sekaligus membentuk kebersamaan. Sehingga, tradisi ini tidak hanya sebagai bentuk bersih-bersih bersama tetapi juga menjadi sarana membentuk hubungan sosial dengan masyarakat.
Hadirnya Gugur Gunung dapat membuat masyarakat semakin peduli dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Sebab, tradisi ini dapat mengajarkan mereka sikap rela berkorban kepada orang lain.
Sayangnya, tradisi Gugur Gunung nampak semakin dilupakan oleh masyarakat terutama yang berada di kota-kota besar. Masyarakat perkotaan kurang memperhatikan lingkungan sekitar mereka, baik alam maupun masyarakat. Padahal, hadirnya tradisi ini penting untuk membangun kebersamaan agar masyarakat tidak hanya memperhatikan diri sendiri saja.
Pelestarian Gugur Gunung oleh Pejabat Daerah
Sampah nampaknya terus menjadi masalah bersama bagi penduduk Kota Yogyakarta. Tercatat pada bulan Juni 2024, Kota Yogyakarta memproduksi 200 ton sampah setiap harinya. Melihat hal itu, nampaknya pejabat daerah Yogyakarta mulai mengajak warga untuk bersama melakukan Gugur Gunung untuk menyelesaikan bersama masalah sampah.
Dalam menjalankan kampanyenya, pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Wawan Hermawan mengajak warga Yogyakarta untuk gotong royong membersihkan sampah. Kampanye akbar ini dilakukan dengan membersihkan sampah dan mendatangkan truk pengangkut sampah ke 14 kecamatan.
Warga Yogyakarta nampaknya menyambut baik ajakan Gugur Gunung ini. Sebagai contohnya, warga Kecamatan Jetis yang merespon positif ajakan gotong royong. Ketika truk pengangkut sampah tiba, warga bersama-sama membantu menaikan sampah ke truk.
Diharapkan kegiatan Gugur Gunung ini dapat terus dilanjutkan tanpa perlu adanya ajakan dari pejabat setempat. Kegiatan dengan tujuan positif ini harus terus dilestarikan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan hubungan erat masyarakat.
Sumber Referensi:
https://tirto.id/hasto-dan-wawan-ajak-warga-jogja-gotong-royong-bersihkan-sampah-g5Qw