Pesona Ekowisata Sagu Rutong; Menyalami Tradisi Maluku dari Pohon hingga Papeda

Pesona Ekowisata Sagu Negeri Rutong menjadi bentuk Pelestarian Budaya juga Tradisi agar tetap terjaga dari Generasi ke generasi

Pesona Ekowisata Sagu Rutong; Menyalami Tradisi Maluku dari Pohon hingga Papeda
Jejeran Pohon Sagu di Lokasi Wisata Pohon Sagu Negeri Rutong Kota Ambon

Di tengah hijaunya perbukitan yang menyelimuti Negeri Rutong, Kota Ambon Provinsi Maluku tersembunyi sebuah destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, kearifan lokal, dan pelestarian budaya itulah ekowisata pohon sagu Negeri Rutong. Tempat ini lebih dari sekadar objek wisata,ia adalah saksi bisu yang merayakan kekayaan warisan Maluku melalui sagu sebagai sumber kehidupan yang telah menopang masyarakat Maluku selama berabad-abad.

Di lokasi tempat wisata ini, Pengunjung akan di sambut oleh barisan pohon sagu yang menjulang megah, membentuk pemandangan yang seakan membawa kita melintasi waktu, kembali ke akar budaya Maluku. Para pemandu lokal dengan penuh semangat mengungkapkan betapa pentingnya pohon sagu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Di sini, setiap pohon dihargai sebagai anugerah alam, sumber kehidupan yang tak ternilai.

Ketika berkunjung ketempat ini bukan saja deretan pohon sagu yang di saksikan atau udara segar yang di rasakan tetapi juga pengalaman yang tak terlupakan yaitu Pengunjung akan diajak untuk menyaksikan Proses pengelolan batang sagu menggunakan alat tradisional seperti "pongkat" (parut sagu), hingga menghasilkan tepung sagu yang masih mentah. Setiap langkah dalam proses ini dilakukan dengan ketelitian yang luar biasa, memperlihatkan keharmonisan antara tangan manusia dan kekayaan alam. Setelah itu, tepung sagu yang halus dicampur dengan air untuk mengambil sari patinya, yang kemudian dikeringkan dengan penuh perhatian, menghasilkan bahan dasar yang siap diolah menjadi hidangan lezat yaitu Papeda,makanan khas yang menjadi identitas kuliner maluku sampai saat ini. Tidak hanya sebatas pengelolaan saja setiap pengunjung yang datang di tempat wisata ini juga diajak untuk menikmati papeda, bubur sagu yang disajikan dengan kuah ikan kuning atau sayur. Saat menyantapnya, pengunjung tak hanya menikmati makanan, tetapi juga sebuah cerita atau kisah tentang Maluku,lautnya yang kaya, hutannya yang subur, dan orang-orangnya yang menjaga warisan budaya dengan penuh cinta.

Ekowisata pohon sagu Negeri Rutong bukan sekadar tempat berwisata, tetapi sebuah upaya nyata untuk menjaga warisan budaya dan tradisi yang perlahan terancam oleh arus modernisasi. Dengan mengutamakan pengalaman langsung dan edukasi, destinasi ini menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan kekayaan leluhur agar tetap hidup di tengah perubahan zaman.

Setiap langkah di tempat ini membawa kita lebih dekat pada akar budaya yang mendalam, menghubungkan jejak masa lalu dengan kehidupan masa kini, sekaligus menginspirasi untuk mewariskan keindahan ini kepada generasi yang akan datang.