Pemuda dan Mahasiswa NTB Gelar Aksi Solidaritas untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Aliansi Pemuda dan Mahasiswa NTB, bersama organisasi mahasiswa asal NTT di Mataram, berhasil mengumpulkan Rp 36 juta untuk membantu korban erupsi Gunung Lewotobi.
Sri Afsinatun | Universitas Islam Negeri Mataram 
Mataram - Aliansi Pemuda dan Mahasiswa NTB Peduli NTT menggelar aksi penggalangan dana selama empat hari untuk membantu korban erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan yang dimulai pada Kamis, 7 November 2024, ini melibatkan organisasi mahasiswa asal NTT di Mataram, seperti IKAMMAT - NTT Mataram (Ikatan Keluarga Mahasiswa Manggarai Timur), FKMA (Forum Komunikasi Mahasiswa Alor), HIMLA (Himpunan Mahasiswa Lamaholot), dan PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia).
Koordinator lapangan, Rahman Wanto, saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa aksi ini dilakukan di empat titik strategis di Kota Mataram, yakni Taman Budaya, Rembige, lampu merah McDonald's, dan persimpangan Ampenan. "Setiap pagi, kami melakukan pengarahan, membagi tugas ke lokasi masing-masing, dan memastikan pengumpulan donasi dilakukan secara transparan. Semua hasil penggalangan langsung dihitung dan dilaporkan setiap harinya," ungkap Rahman.
Selama empat hari kegiatan, aliansi ini berhasil mengumpulkan total dana sebesar Rp 36.367.500. "Hari pertama kami mendapatkan Rp 16,7 juta, hari kedua Rp 13 juta lebih, hari ketiga Rp 2 juta lebih, dan hari keempat Rp 1 juta lebih," tambah Rahman.
Erupsi Gunung Lewotobi, yang terjadi pada Selasa, 4 November 2024, dikenal sebagai letusan dari "gunung laki-laki" yang merupakan bagian dari gunung kembar di Flores Timur. Bencana ini menyebabkan 10 korban jiwa, termasuk seorang suster biarawati, sementara sembilan lainnya adalah warga sipil. Para korban yang terluka hingga kini masih dalam perawatan intensif.
Aksi ini merupakan bentuk solidaritas dari Pemuda dan Mahasiswa NTB terhadap saudara sebangsa yang terdampak musibah. "Kami bergerak atas dasar rasa kemanusiaan dan empati. Meskipun berbeda provinsi, kami merasa satu pulau dan terpanggil untuk membantu," ujar Rahman.
Dengan hasil penggalangan dana tersebut, aliansi ini berharap dapat meringankan beban para korban dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk turut memberikan dukungan kepada mereka yang sedang mengalami bencana.
