TANTANGAN ERA DIGITAL DAN PERAN GOTONG ROYONG DALAM MENINGKATKAN RASA NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA

TANTANGAN  ERA DIGITAL DAN PERAN GOTONG  ROYONG DALAM MENINGKATKAN RASA NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA

TANTANGAN  ERA DIGITAL DAN PERAN GOTONG  ROYONG DALAM MENINGKATKAN RASA NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA

Era digital membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam memahami konsep kebangsaan dan kewarganegaraan. Di tengah derasnya informasi global, muncul pertanyaan tentang relevansi nasionalisme. Generasi muda menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam mempertahankan semangat nasionalisme di tengah perkembangan sosial, budaya, dan politik global yang pesat dan juga 

Gotong royong mengajarkan kita tentang kerja sama, kebersamaan, dan saling membantu. Dengan bergotong royong, kita dapat menyelesaikan tugas-tugas berat dengan lebih mudah dan efisien. Ini mencerminkan semangat kekeluargaan yang telah menjadi ciri khas masyarakat kita selama berabad-abad

Dampak Globalisasi

Globalisasi memberikan dampak besar bagi kehidupan bagi generasi muda Sebab, globalisasi menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia bahwa interaksi antarmanusia tidak lagi dibatasi oleh wilayah tertentu. Berdasarkan pengertiannya, globalisasi merupakan proses menyebarnya teknologi dan ilmu pengetahuan dari penjuru daerah ke daerah yang lain di dunia. Ketika teknologi semakin maju, maka alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi juga semakin canggih

Dan Globalisasi memberikan pengaruh signifikan terhadap identitas nasional, terutama bagi Generasi Z. Kemudahan akses terhadap budaya asing melalui internet dan media sosial dapat mengurangi rasa nasionalisme dan melemahkan identitas budaya lokal. Generasi Z cenderung lebih terbuka terhadap nilai-nilai global, yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai tradisional Indonesia (Anderson, 2020; Sari & Mulyadi, 2021)

Perubahan Nilai dan Budaya

Digitalisasi menjadi penting adanya karena temuan-temuan manusia tersebut pasti akan berdampak kepada perubahan dalam budaya masyarakat. Perangkat digital kini telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat di kota besar, kecil, dan perdesaan.

 Perubahan sosial yang terjadi dengan cepat mempengaruhi nilai-nilai yang dianut oleh Generasi Z. Nilai tradisional yang mendukung nasionalisme, seperti gotong royong dan kebersamaan, sering kali tergantikan oleh nilai-nilai individualisme yang lebih dominan (Susanto, 2021; Putra & Santoso, 2021)

Kontribusi dan Generasi Muda terhadap Nasionalisme

Generasi muda menunjukkan rasa nasionalisme mereka melalui berbagai cara, seperti:

1.Partisipasi dalam Gerakan Sosial

Generasi Z aktif dalam berbagai kampanye dan gerakan sosial yang berkaitan dengan isu-isu nasional, seperti pelestarian lingkungan, hak asasi manusia, dan pemberantasan korupsi. Mereka memanfaatkan media sosial untuk mengorganisir, menyebarluaskan informasi, dan membangun dukungan (Arifin & Setiawan, 2020; Rahmat, 2021).

2.Kegiatan Relawan dan Sosial

Generasi Z terlibat dalam berbagai kegiatan relawan, seperti mengajar di daerah terpencil, program pelestarian lingkungan, serta aksi kemanusiaan lainnya. Aktivitas ini menunjukkan komitmen mereka dalam membantu sesama dan memajukan masyarakat Indonesia (Sari & Utami, 2021; Putri, 2022).

3.Gotong royong gotong royong meningkatkan nilai nasionalisme 

Gotong royong dapat meningkatkan nasionalisme karena memupuk rasa kebersamaan, solidaritas, dan tanggung jawab bersama dalam membangun masyarakat dan negara. Berikut adalah beberapa alasan bagaimana gotong royong meningkatkan nasionalisme:. Memperkuat Solidaritas Sosial Gotong royong mendorong masyarakat untuk saling membantu tanpa memandang suku, agama, atau status sosial, sehingga memperkuat rasa persatuan. Menumbuhkan Rasa Kepemilikan terhadap Negara: Dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan bersama, individu merasa memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, yang memperkuat kecintaan pada tanah air.Namun, seiring perkembangan zaman, tradisi gotong royong mulai terkikis. Individualisme dan kesibukan hidup modern membuat orang semakin jarang berinteraksi dan membantu tetangga mereka. Hal ini tentu saja memprihatinkan, karena gotong royong merupakan kunci keharmonisan dan kesejahteraan sosial.

Kesimpulan 

Berdasarkan artikel yang disajikan, dapat disimpulkan bahwa Generasi Muda di Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks dalam mempertahankan dan mengembangkan rasan asionalisme di era digital yang dipenuhi dengan arus globalisasi dan kemajuan teknologi. Di tengah perubahan nilai sosial dan pengaruh budaya global, generasi muda perlu mengadopsi pendekatan yang adaptif dan inovatif untuk menjaga semangat kebangsaan. Upaya yang telah dijelaskan, seperti partisipasi dalam gerakan sosial, keterlibatan dalam kegiatan relawan, dan pemanfaatan teknologi untuk mempromosikan nilai-nilai nasional, menjadi langkah konkret yang dapat memperkuat rasa nasionalisme mereka dan juga Dengan gotong royong, masyarakat tidak hanya membangun lingkungan fisik, tetapi juga memperkuat jiwa nasionalisme yang menjadi dasar kemajuan bangsa.

Jika generasi muda dapat menjalankan upaya-upaya tersebut dengan konsisten dan terarah, mereka tidak hanya akan berhasil mempertahankan identitas budaya dan nasionalisme, tetapi juga mampu berperan aktif dalam memajukan bangsa Indonesia. Melalui pemanfaatan teknologi secara bijak dan kolaborasi lintas sektor, Generasi Z dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya mempertahankan nilai tradisional, tetapi juga mengintegrasikannya dengan perkembangan modern. Dengan demikian, nasionalisme di era digital tidak hanya sekadar bertahan, tetapi juga tumbuh sebagai fondasi kuat dalam menghadapi tantangan global.