Dari Rimba ke Nusantara: Desa Pampang sebagai Penjaga Warisan Bangsa
Desa Pampang, sebuah desa adat yang berlokasi di pinggiran Kota Samarinda, Kalimantan Timur, merupakan cerminan kekayaan budaya Indonesia yang terus bertahan di tengah arus modernisasi. Dihuni oleh masyarakat Dayak Kenyah, desa ini menjaga dengan teguh warisan tradisi leluhur mereka. Setiap sudut desa menghadirkan harmoni antara keindahan alam, seni ukir khas suku Dayak, dan kehidupan masyarakat yang ramah, menjadi bukti nyata keindahan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.
Dalam rangkaian kegiatan pertukaran mahasiswa merdeka, kami para peserta mendapatkan kesempatan langka untuk mengunjungi Desa Pampang tepatnya pada Minggu, 16/10/2022 sebuah kawasan kaya tradisi dan budaya suku Dayak. Perjalanan ini tak hanya mengungkap pesona alam Kalimantan Timur, namun juga membawa kami lebih dekat dengan kehidupan masyarakat Dayak yang gigih melestarikan warisan leluhur mereka.
Setibanya di Desa Pampang, para mahasiswa disambut dengan kehangatan warga yang mengenakan pakaian adat berwarna cerah, siap mengenalkan mereka pada keunikan budaya yang telah bertahan berabad-abad. Desa ini, dengan rumah adat lamin dan ukiran-ukiran tradisionalnya, menawarkan pengalaman budaya mendalam, menggambarkan hubungan erat antara manusia, alam, dan roh leluhur.
Foto Ukiran Khas Dayak
Selain menyaksikan, para peserta juga berpartisipasi dalam Tari Anyam Tali yang memukau, yang menggambarkan kekuatan dan keharmonisan alam. Mereka berkesempatan untuk belajar langsung tentang seni ukir Dayak dan mendalami filosofi hidup suku Dayak yang sangat menghargai kelestarian alam dan kebersamaan.
Foto Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Berpartisipasi dalam Tarian Anyam Tali
"Melestarikan budaya Dayak di Desa Pampang adalah cara kami berkontribusi untuk memperkuat identitas nasional. Budaya lokal adalah bagian dari kebangsaan Indonesia yang harus terus dijaga," kata Kepala Desa Pampang.
Perjalanan ini bukan sekadar wisata budaya biasa, melainkan sebuah perjalanan mendalam yang memperkaya wawasan kami selaku peserta pertukaran mahasiswa tentang keberagaman Indonesia yang luar biasa. Di Desa Pampang, kami tidak hanya menyaksikan keindahan tradisi Dayak, tetapi juga merasakan langsung bagaimana budaya lokal mampu bertahan dan berkembang di tengah arus modernitas.
Di sini, kami dapat belajar bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang memperkaya kehidupan kita bersama. Setiap tarian, ukiran, dan cerita yang disampaikan masyarakat Dayak menjadi cermin betapa pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang menjadi jati diri bangsa. Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa Indonesia, dengan segala keragamannya, adalah sebuah kekuatan yang bersatu dalam perbedaan, membangun sebuah bangsa yang saling menghargai dan mengapresiasi setiap elemen kebudayaannya.