Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Untuk Generasi Z Di Era Globalisasi

Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Untuk Generasi Z Di Era Globalisasi
Generasi Z dan Wawasan Kebangsaan di Era Digital

Wawasan kebangsaan adalah kesadaran akan jati diri bangsa, sejarah, dan nilai-nilai kebangsaan yang harus dijunjung tinggi. Di era digital, wawasan kebangsaan menjadi semakin penting untuk dipertahankan, terutama bagi Generasi Z yang terus menerus terpapar oleh budaya dan informasi global. Salah satu cara peningkatan wawasan kebangsaan yang pernah dilaksanakan adalah festival budaya, seperti Lovina Festival 2024. 

Dikutip dari visitnorthbali.bulelengkab.go.id, Lovina festival merupakan sebuah acara tahunan yang berlokasi di Lovina, Bali. Kegiatan yang ditampilkan pada acara tersebut, diantaranya kegiatan budaya, seni, dan pariwisata yang dapat menarik para wisatawan lokal atau mancanegara. Acara yang dilakukan bertujuan untuk mempromosikan Lovina sebagai tempat wisata dan juga memperkenalkan budaya bali kepada wisatawan. Berbagai pertunjukan, seperti seni tradisional kecak, tari tradisional, kuliner khas daerah, serta pameran kerajinan tangan. Adapun manfaat yang didapatkan dari diadakannya festival budaya adalah dapat mengenal dan mengetahui budaya khas dari setiap daerah serta meningkatkan pengetahuan mengenai seni budaya.

Di era globalisasi dan digitalisasi yang berkembang pesat, Generasi Z tumbuh dalam lingkungan yang sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka sangat akrab dengan internet, media sosial, dan teknologi digital. Di satu sisi, era ini membawa banyak manfaatnya seperti akses cepat ke informasi, meningkatnya globalisasi, dan kemajuan inovasi. Namun, di sisi lain, globalisasi juga menghadirkan tantangan bagi wawasan kebangsaan, terutama dalam mempertahankan identitas nasional di tengah derasnya arus informasi asing.

Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012 dikenal sebagai digital natives. Mereka adalah generasi yang paling cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Berdasarkan data dari We Are Social dan Hootsuite (2023), pengguna internet di Indonesia saat ini juga didominasi oleh generasi muda yaitu Generasi Z yang menghabiskan rata-rata lebih dari 8 jam sehari di internet.

Salah satu tantangan terbesar generasi muda di era globalisasi adalah mempertahankan identitas nasional mereka. Globalisasi memang tak terlepaskan, tetapi kita harus memperkuat wawasan kebangsaan agar generasi muda tetap memiliki rasa cinta tanah air dan memahami pentingnya mempertahankan jati diri bangsa.

Tanpa wawasan kebangsaan yang kuat, generasi muda bisa kehilangan keterikatan mereka dengan sejarah dan nilai-nilai yang mendasari bangsa Indonesia. Kebanyakan mereka lebih mengenal budaya luar daripada sejarah nasional atau nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjadi fondasi kuat dalam menghadapi berbagai tantangan global. 

Globalisasi adalah proses penyebaran berbagai elemen baru, termasuk budaya, informasi, dan teknologi. Dampak yang ditimbulkan, baik positif maupun negatif, suatu negara harus tetap menyaring arus informasi dan budaya, karena kemudahan dalam mengakses informasi. Kebudayaan asing yang tidak disaring berpotensi merugikan negara. 

Dampak negatif dari globalisasi tentu mengancam identitas nasional dan aspek budaya dari pengaruh negatif globalisasi. Adat dan budaya yang dimiliki semakin tergerus seiring dengan kemajuan teknologi modern, sehingga berdampak hilangnya identitas nasional bangsa. Kecenderungan anak muda yaitu Gen-Z yang kurang mengetahui kekayaan budaya Indonesia dapat menyebabkan ketidakpedulian ketika budaya dan seni diakui oleh negara lain. Oleh karena itu, penting untuk menjaga budaya dan identitas nasional agar nilai-nilai budaya serta identitas bangsa tidak memudar. Dampak positif globalisasi bagi Indonesia adalah kesempatan untuk mengenalkan nilai sosial dan budaya ke seluruh dunia. Kesenian dan budaya Indonesia yang ditunjukkan dengan platform digital dapat menarik minat wisatawan asing untuk berkunjung, sehingga memberikan keuntungan bagi negara dan masyarakat Indonesia. (Ulfiah, Dewi, & Hayat, 2023)

Pengaruh globalisasi tidak secara langsung mengurangi rasa nasionalisme, karena globalisasi memperluas pandangan masyarakat secara global, karena segala sesuatu yang berasal dari luar negeri dan memiliki dampak positif bagi negara juga dapat diterapkan di sini. Tetapi harus tetap memfilter budaya asing yang masuk sehingga tidak merusak identitas nasional. 

Peningkatan wawasan kebangsaan di era digital harus dimulai dari sistem pendidikan. Pendidikan Pancasila, sejarah nasional, dan kebhinekaan harus diajarkan secara lebih kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai sarana edukasi.

Generasi muda harus dapat berinovasi dalam hal pendidikan, khususnya dalam mengajarkan nilai-nilai kebangsaan. Media sosial bisa menjadi alat yang kuat untuk menyebarkan wawasan kebangsaan jika digunakan dengan bijak. Dengan memanfaatkan platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, konten edukatif tentang kebangsaan bisa disajikan dengan cara yang lebih menarik dan dekat dengan kehidupan Generasi Z.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan content creator bisa membantu memperluas jangkauan edukasi kebangsaan. Misalnya, membuat kampanye digital bertema cinta tanah air, sejarah nasional, atau keberagaman budaya Indonesia dengan gaya yang kreatif dan menarik. Pendekatan ini bisa membantu Generasi Z melihat pentingnya wawasan kebangsaan dalam konteks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Salah satu cara peningkatan wawasan kebangsaan yang pernah dilaksanakan adalah festival budaya, seperti Lovina Festival 2024. Lovina festival merupakan sebuah acara tahunan yang berlokasi di Lovina, Bali. Kegiatan yang ditampilkan pada acara tersebut, diantaranya kegiatan budaya, seni, dan pariwisata yang dapat menarik para wisatawan lokal atau mancanegara. Acara yang dilakukan bertujuan untuk mempromosikan Lovina sebagai tempat wisata dan juga memperkenalkan budaya bali kepada wisatawan. Berbagai pertunjukan, seperti seni tradisional kecak, tari tradisional, kuliner khas daerah, serta pameran kerajinan tangan. Adapun manfaat yang didapatkan dari diadakannya festival budaya adalah dapat mengenal dan mengetahui budaya khas dari setiap daerah serta meningkatkan pengetahuan mengenai seni budaya. 

Selain festival budaya, cara lain yang dapat dilakukan untuk mengajak generasi muda agar berperan aktif dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan adalah dengan memanfaatkan media edukasi digital seperti podcast untuk menyampaikan informasi mengenai wawasan kebangsaan dan dikemas dengan menarik serta tidak bertele-tele. 

Selanjutnya hal yang dapat dilakukan adalah melakukan program pembinaan mengenai wawasan kebangsaan untuk generasi muda. Tujuan dilaksanakannya program tersebut adalah diharapkan dapat memperkuat wawasan kebangsaan pada generasi muda, serta rasa cinta terus tertanam dalam diri terhadap bangsa dan negara. 

Bukan hanya itu saja, kegiatan selanjutnya yang dapat meningkatkan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan ialah sosialisasi. Dalam kegiatan sosialisasi akan dijabarkan mengenai nilai-nilai kebangsaan, langkah-langkah menghadapi ancaman yang dapat mempengaruhi negara, serta pentingnya ikut serta mendukung ketahanan nasional. 

Kesimpulannya bahwa di era globalisasi dan digitalisasi, Generasi Z menghadapi tantangan globalisasi dalam mempertahankan identitas nasional dan wawasan kebangsaan. Meskipun mereka terpapar banyak informasi dan kemajuan teknologi, ini dapat mengakibatkan penurunan rasa nasionalisme dan kurangnya keterikatan dengan sejarah, budaya serta nilai-nilai Pancasila. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif, di mana kebudayaan asing yang tidak disaring berpotensi merusak identitas budaya lokal. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperkuat wawasan kebangsaan melalui pendidikan yang kreatif dan relevan, serta memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai alat edukasi.

Solusi untuk mengatasi tantangan ini meliputi reformasi pendidikan yang menekankan nilai-nilai kebangsaan, kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan content creator untuk membuat kampanye yang menarik, seperti contohnya penyelenggaraan Lovina Festival 2024 yang bertujuan mengenalkan dan mengetahui budaya khas dari setiap daerah serta dapat meningkatkan pengetahuan mengenai seni budaya. Selain itu, sosialisasi mengenai nilai-nilai kebangsaan dan ketahanan nasional harus dilakukan untuk memperkuat kesadaran di kalangan generasi muda.

Diharapkan Generasi Z dapat menjadi agen perubahan yang mampu memadukan nilai-nilai kebangsaan. Dengan memperkuat rasa cinta tanah air dan memahami pentingnya identitas nasional, mereka dapat menjadikan diri mereka sebagai duta budaya Indonesia di era global. Melalui inovasi dan kreativitas, generasi muda dapat membawa warisan budaya ke seluruh dunia, dan tetap menjaga jati diri bangsa. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan mampu menghadapi tantangan globalisasi, tetapi juga memperkaya identitas bangsa Indonesia dalam konteks yang lebih luas.