Kunjungan Kapal Pesiar Mewah, Pertanda Kemajuan Pariwisata Bengkulu

Kapal pesiar Ponant “Le Jacques Cartier” berlabuh di perairan Bengkulu tepatnya di kawasan Pesisir Pantai Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu pada Kamis (7/11) siang dengan membawa 125 wisatawan asing dari Asia dan Eropa yang bertujuan untuk mengunjungi Benteng Malborough dan Rumah Pengasingan Bung Karno.

Kunjungan Kapal Pesiar Mewah, Pertanda Kemajuan Pariwisata Bengkulu
Kapal pesiar Ponant “Le Jacques Cartier” yang berlabuh di perairan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, Kamis (7/11). (Foto : rakyatbengkulu.disway.id)
Kunjungan Kapal Pesiar Mewah, Pertanda Kemajuan Pariwisata Bengkulu
Kunjungan Kapal Pesiar Mewah, Pertanda Kemajuan Pariwisata Bengkulu

Kapal pesiar Ponant “Le Jacques Cartier” berlabuh di perairan Bengkulu tepatnya di kawasan Pesisir Pantai Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu pada Kamis (7/11) siang dengan membawa 125 wisatawan asing dari Asia dan Eropa yang turun tak jauh dari Mess Pemda. Kapal ini sebelumnya berlayar dari Denpasar, Bali yang kemudian menjadikan Kota Bengkulu sebagai tempat persinggahan dengan agenda wisata kunjungan di Benteng Malborough dan Rumah Pengasingan Bung Karno.

Kapal pesiar Ponant “Le Jacques Cartier” yang berlabuh di perairan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, Kamis (7/11). (Foto : rakyatbengkulu.disway.id)

Sejalan dengan yang dikatakan oleh salah satu pedagang di Pesisir Pantai Malabero, Fajri (28), kedatangan turis yang turun dari kapal pesiar ini bertujuan untuk berkunjung ke beberapa wisata yang ada di Kota Bengkulu. “Sepengetahuan kami, tadi tujuan mereka itu mau mengunjungi wisata Bengkulu,” ujar Fajri. Rombongan turis ini lalu dijemput menggunakan 6 unit bus Putra Rafflesia lalu dibawa ke tempat wisata  yang sudah diagendakan itu.

“Ada 6 bus Putra Rafflesia yang berisikan 34 orang dan terdapat pemandunya itu orang Bengkulu,” kata Fajri. Total ada 6 pemandu wisatawan tersebut yang bertujuan mengarahkan dan menjelaskan sejarah Benteng Malborough serta wisata Pantai Panjang. Para wisatawan sangat antusias melihat peninggalan-peninggalan jajahan Inggris dahulu.

Salah satu wisatawan yang berasal dari Skotlandia, Claus, mengungkapkan ketertarikannya terhadap sejarah berdirinya Benteng Marlborough dan merasa senang karena bisa menyaksikan secara langsung peninggalan yang ada di dalam benteng ini. ”Saya senang sekali karena bisa menyaksikan langsung peninggalan bersejarah ini,” ucap Claus. Claus pun mengaku baru pertama kalinya menginjakkan kaki di Provinsi Bengkulu dan mengapresiasi keramahan masyarakat pribumi yang secara khusus menyambut kedatangan mereka di Benteng Marlborough dengan tarian adat dan musik tradisional khas Bengkulu.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, menyambut dengan baik kedatangan wisatawan asing ini. Ia berharap dengan kunjungan kapal pesiar ini ke Bengkulu dapat semakin meningkatkan pariwisata daerah. “Kota Bengkulu kisaran tahun 2016/2017 sudah pernah dikunjungi kapal pesiar yang juga menyempatkan mampir ke objek wisata andalan di Kota Bengkulu. Jadi kedatangan kapal pesiar Ponant “Le Jacques Cartier” ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk geliat pariwisata dan dapat memberikan dampak ekonomi dengan lebih besar di Bengkulu,” ujar Murlin.

Lebih lanjut, Murlin berharap agar kedepannya wisatawan dapat menginap di Bengkulu. “Insyaallah, kalau ini berjalan dengan baik kedepannya kita berharap para wisatawan dari kapal pesiar bisa menginap di Bengkulu. Kalau saat ini, mereka hanya mampir dan tidak menginap,” tambah Murlin.

Kapal pesiar Ponant “Le Jacques Cartier” ini terpaksa berlabuh di tengah perairan Kelurahan Malabero sehingga para wisatawan diangkut menggunakan kapal boat ke daratan karena kondisi alur Pelabuhan Pulau Baai yang mengalami pendangkalan. Murlin berharap untuk kedepannya jalur pelabuhan bisa diperbaiki sehingga mendukung akses keluar-masuk kapal besar dan dapat mendorong pertumbuhan wisata di Provinsi Bengkulu. “Berlabuh di sekitar perairan dekat Mess Pemda dikarenakan memang alur pelabuhan Pulau Baai kan tidak bisa. Harapannya juga kedepannya alur ini bisa dipergunakan untuk keluar-masuk kapal, karena ini bisa menjadi penunjang juga pertumbuhan wisata di Bengkulu,” tutup Murlin. 

Berkas