Maraknya Masyarakat Membuang Sampah Sembarangan
#sampah@indonesia#masyarakat
Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling besar di dunia, salah satunya di Indonesia.Sampah merupakan persoalan klasik yang dari dulu hingga saat ini menjadi masalah bersama di Indonesia maupun seluruh dunia. Indonesia sebagai negara berkembang, permasalahan sampah harusnya mendapat perhatian lebih, dan salah satu jenis sampah yang harus mendapat perhatian lebih adalah sampah plastic. Indonesia berada diperingkat kedua negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia.
Plastik yaitu salah satu material yang sering digunakan dalam pembuatan segala peralatan yang dibutuhkan oleh manusia.Produksi sampah yang terus meningkat, terlebih di daerah perkotaan, memberikan efek besar terhadap ekosistem. Tanpa pengelolaan yang baik, sampah bisa mencemari lingkungan seperti tanah, air, udara, dan mengancam keberlanjutan kehidupan. Oleh sebab itu, pengelolaan sampah yang tepat sangat penting untuk pelestarian ekosistem.Dampak sampah terhadap ekosistem sangat lah berpengaruh,seperti di lingkungan sekitar kita. Ada beberapa dampak sampah terhadap lingkungan sekitar kita seperti:
1. Pencemaran lingkungan,hal ini akan terjadi karena sampah plastik yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai,sampah plastik ini sering kita lihat bertumpuk di perairan seperti sungai dan lautan sehingga mengancam kehidupan biota air.
2. Dampak pada kesehatan, tumpukan sampah yang di sungai atau di laut tersebut menjadi perkembangan vektor penyakit dimana genangan sampah itu menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Selain dari pada sarang nyamuk, pencemaran air yang terjadi akibat sampah tersebut dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti kolera, diare, DBD, tifus dan sebagainya.
3. Pencemaran tanah, sampah plastik yang di buang sembarangan terutama yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti limbah elektronik dan baterai dapat merusak dan mencemari tanah. Karena zat-zat beracun dari sampah tersebut dapat meresap kedalam tanah, sehingga berakibat merusak ekosisem bawah tanah dan mengganggu kesuburan dari pada tanah tersebut.
4. Gangguan ekosistem,sampah plastik yang kita buang sembarangan, terlebih tumpukan sampah di sungai atau di laut sering terjadi tertelan oleh hewan atau terjerat para mahluk hidup lainnya seperti burung laut,penyu, ikan, yang menyebabkan cedera hingga terjadinya kematian. Selain itu sampah yang menumpuk di habitat alami, seperti hutan atau pantai, merusak ekosistem dan mengganggu keseimbangan alam.
Masalah sampah bukanlah sebuah masalah yang dapat dihindari, melainkan harus diatasi. Sebuah usaha yang strategis, menyeluruh, dan berkesinambungan harus dilakukan dalam menangani masalah sampah agar dalam prosesnya tidak timbul masalah baru.Keterlibatan masyarakat dalam pengelolan sampah dilakukan mulai dari lingkungan rumah tangga dengan mengolah sendiri sampah yang dihasilkannya.pengutamaan kegiatan lain yang lebih menguntungkan. Upaya untuk meningkatkan partipasi masyarakat diperlukan untuk menarik keterlibatan masyarakat dalam mengelola sampah. Melalui partisipasi masyarakat ini, dalam perkembangannya nanti dapat menekan volume sampah dan sampah memiliki nilai ekonomis. Pengurangan jumlah sampah merupakah salah satu target yang ingin dicapai.Cara paling efektif untuk mengurangi masalah sampah adalah dengan mengurangi jumlah dan toksisitas sampah yang dihasilkan. Namun, seiring meningkatnya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup, masyarakat menjadi semakin konsumtif dan menghasilkan lebih banyak sampah. Akibatnya, masyarakat harus mencari metode pengelolaan sampah yang efektif dan cara untuk mengurangi jumlah sampah yang perlu dibuang di tempat pembuangan akhir.
Prakarsa dan perangkat juga dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pengelolaan limbah berkelanjutan. Beberapa contoh perangkat dan inisiatif telah diterapkan di beberapa kota dalam upaya mendukung pengelolaan limbah berkelanjutan.
Ada beberapa cara yang bisa kita gunakan dalam mengurangi tumpukan sampah yaitu sebagai berkut:
1. Mengurangi Plastik Sekali Pakai,dengan menggunakan tas belanja dari kain atau anyaman,dan mengindari sedotan plastik dan gunakan sedotan baja tahan karat atau bambu serta pilih produk dengan kemasan minimal atau tanpa kemasan sama sekali.
2. Daur Ulang dan Pemilahan Sampah,lakukan pemisahan sampah organik dan anorganik,kirim sampah yang dapat didaur ulang (seperti botol, kardus, kertas) ke fasilitas pemrosesan,buat kompos dari sampah organik di rumah.
3. Kurangi Sampah Makanan,beli bahan makanan secukupnya untuk menghindari sampah,olah sisa makanan menjadi menu baru,sumbangkan sisa makanan kepada mereka yang membutuhkan.