Mahasiswa Krisis Jiwa Kepemimpinan

Kualitas kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, baik itu terkait dengan jabatan pimpinan di dalam suatu organisasi maupun tidak. Hal ini tentu terkait dengan kewajiban demi tercapainya tujuan bersama. Dalam tulisan ini, terdapat beberapa tujuan yang akan dicapai oleh mahasiswa di antaranya menyadari pentingnya akan jiwa kepemimpinan.

Mahasiswa Krisis Jiwa Kepemimpinan
Seorang pemimpin
Mahasiswa Krisis Jiwa Kepemimpinan

Setiap individu memiliki peluang untuk memberikan pengaruh pada lingkungannya baik dalam peran sebagai pemimpin di suatu lembaga,organisasi maupun masyarakat.

Kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa sama halnya dengan kepemimpinan dalam sebuah organisasi. Mahasiswa yang kerap di dambakan sebagai Agent of Change dan Agent of Sosial Control, dalam hal tersebut mahasiswa dibutuhkan jiwa Kepemimpinan karena memegang peranan penting dalam kehidupan bersosial masyarakat. Konteks kepemimpinan mencakup berbagai aspek yang perlu ditelaah dan dipelajari dengan lengkap. Kepemimpinan yang baik adalah gabungan antara buah pikiran yang menjelma kedalam karakter. 

Selain itu, dalam membangun jiwa kepemimpinan di kalangan mahasiswa, terdapat tiga poin penting yang perlu diperhatikan, yaitu leadership (kepemimpinan), team working (kerja sama tim), dan communication (komunikasi). Poin pertama berkaitan dengan Leadership (kepemimpinan). Dalam konteks ini, pengembangan kepemimpinan (leadership) mahasiswa seharusnya fokus pada self leadership atau kemampuan memimpin diri sendiri. Setiap mahasiswa memiliki potensi untuk diberi tanggung jawab atas tugas-tugas yang mereka jalani. Hal ini berfungsi sebagai pelatihan guna membentuk jiwa kepemimpinan dalam diri mereka. Tanggung jawab tersebut dapat mencakup berbagai tugas dalam aktivitas sehari-hari, yang pada gilirannya dapat meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa dan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan hidup. Ini semua memiliki dampak yang signifikan dalam mengasah jiwa kepemimpinan mereka.

Mahasiswa agar menjadi pemimpin masa depan berusaha untuk mempelajari kepemimpinan utuh tersebut sebagai bekal menghadapi tantangan masa depan yang cukup berat. Untuk menjadi kepemimpinan yang utuh, diperlukan pengetahuan maupun keterampilan tertentu, yang meliputi ketajaman visi, memiliki nilai-nilai luhur dan keberanian, dilandasi oleh kompetensi dan didukung oleh kematangan karakter. Kurangnya minat mahasiswa akan mengasah keterampilan dalam organisasi maupun kegiatan pendukung lainnya menyebabkan kurangnya keterampilan mahasiswa akan jiwa kepempimpinan, sebagai mahasiswa jiwa dan karakter kepemimpinan tidak terbentuk melalui ruang kelas sebagai tempat belajar, tetapi pengalaman dalam proses itu sendiri yang membangun jiwa kepemimpinan itu sendiri.