Dahsyat! Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur: Ribuan Warga Mengungsi, 10 orang Tewas, Lava dan Abu Vulkanik menyebar hingga ke pulau Lombok, NTB

Gunung Lewotobi Laki-Laki, stratovolcano aktif di Flores, Nusa Tenggara Timur, meletus dengan dahsyat akibat tekanan magma yang meningkat di ruang magma. Letusan ini memuntahkan abu vulkanik hingga 10 km ke atmosfer, merusak infrastruktur, dan memaksa lebih dari 16.000 orang mengungsi. Aktivitas vulkanik dipicu oleh pergerakan lempeng tektonik di zona subduksi. Letusan menyebabkan korban jiwa, kerusakan rumah, gangguan penerbangan di wilayah sekitar dan abu vulkanik menyebar ke pulau Lombok, NTB pada Senin dini hari ( 4/11/2024)

Dahsyat! Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur: Ribuan Warga Mengungsi, 10 orang Tewas, Lava dan Abu Vulkanik menyebar hingga ke pulau Lombok, NTB
Sejumlah pengungsi menyaksikan lava pijar dan kolom asap keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki di lokasi pengungsian swadaya di perbukitan Desa Pululera, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (11/11/2024) malam. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.
Dahsyat! Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur: Ribuan Warga Mengungsi, 10 orang Tewas, Lava dan Abu Vulkanik menyebar hingga ke pulau Lombok, NTB

Mataram, NTB: Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan 10 orang tewas, enam di antaranya adalah satu keluarga yang tertimbun reruntuhan rumah di Desa Klatanlo, Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat sebanyak 2.735 keluarga atau 12.200 jiwa mengungsi ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah. Mereka termasuk sejumlah populasi rentan yang membutuhkan perawatan ekstra selama evakuasi, seperti anak-anak, orang lanjut usia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Senin (04/11/2024) dini hari

Lokasi erupsi berada di kawasan Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di Pulau Flores bagian timur. Warga dari desa-desa di sekitarnya, termasuk Desa Wulublolong dan Desa Boru, Desa Klanto, Demon Pagung, Larantuka, Ile Mandiri, Adonara Timur, dan Sikka., dievakuasi untuk menghindari bahaya aliran lava dan paparan abu vulkanik. Radius aman ditetapkan sejauh 3 kilometer dari puncak gunung

Dilansir dari laman Antara (5/11/2024), Gunung Api Lewotobi Laki-laki dan Gunung Api Lewotobi perempuan menjadi perhatian karena aktivitas vulkaniknya yang berulang. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut bahwa Gunung Lewotobi meletus sebanyak 17 kali sejak tahun 1861-2003. Gunung Api Lewotobi Laki-laki tercatat mengalami riwayat erupsi yang lebih panjang. Seperti dilansir dari volcano.si.edu, catatan kejadian erupsi terekam di tahun 1861, 1865, 1868 (dua kali), 1869, 1889, dan 1907.

Pada 17 Desember 2023, tercatat kembali erupsi PVMBG resmi menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari sebelumnya level I atau normal menjadi level II atau waspada. Pada 1 Januari 2024, PVMBG kembali menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level III (Siaga) karena adanya peningkatan aktivitas visual dan kegempaan yang terekam.

Gunung Lewotobi Laki-laki sempat kembali naik status menjadi level IV (Awas) pada 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA, lalu diturunkan menjadi Level III (Siaga) pada tanggal 29 Januari 2024 pukul 12.00 WITA.

Pada 3 November 2024: Letusan pertama terjadi pada malam hari, menyebabkan setidaknya 10 orang meninggal dunia dan puluhan rumah terbakar. Situasi semakin genting pada hari berikutnya, ketika aktivitas vulkanik meningkat, menewaskan 9 warga tambahan dan memaksa lebih dari 10.000 orang mengungsi. Puncak letusan terjadi pada 7 dan 8 November, di mana gunung ini memuntahkan abu vulkanik setinggi lebih dari 10 kilometer ke atmosfer.

 PVMBG mencatat 133 gempa vulkanik dangkal, 94 tremor harmonik, tujuh tremor frekuensi rendah low frequency, pada Rabu (23/10/2024). Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus, mengeluarkan material vulkanik seperti lava pijar, batu, kerikil, dan abu vulkanik. Semburan radius mencapai maksimum satu kilometer, yang mengakibatkan kerusakan rumah warga, lahan pertanian, dan fasilitas umum di sekitarnya. Pada Rabu, (03/11/2024)

"Debu vulkanik dari letusan gunung bergerak ke arah barat hingga barat daya," kata Ketua Tim Data dan Analisis Stasiun Klimatologi (BMKG) Nusa Tenggara Barat Bastian Andriano di Mataram, Rabu, dikutip dari Antara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa debu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki telah menyebar hingga Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki  ini disebabkan oleh berbagai faktor geologis yang khas di kawasan Cincin Api Pasifik, di mana aktivitas tektonik sangat intens. Proses dimulai dari subduksi Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia. Subduksi ini menciptakan tekanan besar di bawah permukaan bumi, yang memaksa magma naik ke ruang magma gunung. Selama bertahun-tahun, tekanan di ruang magma terus meningkat hingga akhirnya melebihi kekuatan batuan yang menahannya. Hasilnya adalah letusan eksplosif yang memuntahkan lava, abu vulkanik, dan gas berbahaya ke udara. Gempa kecil yang terjadi sebelumnya diduga menjadi pemicu langsung letusan ini, menyebabkan ketidakstabilan ruang magma dan memaksa magma untuk keluar.

Erupsi diawali dengan gemuruh dan lontaran material pijar. Warga dievakuasi dengan bantuan aparat, TNI, Polri, dan relawan. Posko darurat didirikan untuk memenuhi kebutuhan logistik warga terdampak. Pihak berwenang juga mengeluarkan imbauan untuk menjaga jarak aman dan menghindari kawasan rawan bencana. Maskapai penerbangan diimbau menghindari wilayah udara di sekitar gunung karena abu vulkanik.

Pemerintah terus berupaya mempercepat penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur. Dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, pada Selasa (12/11/2024), langkah-langkah darurat untuk penanganan bencana dan relokasi dibahas secara mendetail. Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, serta sejumlah pejabat pusat seperti Menteri PKP Maruarar Sirait dan Kepala BNPB Suharyanto, turut serta dalam rapat ini

Penjabat Gubernur Andriko melaporkan bahwa berbagai posko dan jalur evakuasi telah diaktifkan. Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov NTT telah mendistribusikan logistik dan obat-obatan ke daerah terdampak, serta menyiapkan 1.000 kelambu malaria dan 3.000 vaksin rabies untuk mencegah penyebaran penyakit.

Di sisi lain, Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid, menyoroti perlunya peningkatan akomodasi dan fasilitas sanitasi di lokasi pengungsian. “Kami sangat membutuhkan tambahan kapal feri untuk pendistribusian bantuan, terutama tangki air bersih dan toilet umum,” ujar Sulastri.

Kepala BNPB, Suharyanto, menyebutkan bahwa masa tanggap darurat masih berlangsung, namun pemerintah telah mempersiapkan tahapan rehabilitasi lebih awal. Dengan sudah ada rencana relokasi di dua titik dengan luas 50 hektare, pemerintah menyiapkan dana tunggu sebesar Rp 500 ribu per keluarga untuk enam bulan. “Semoga kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi selama masa tanggap darurat ini,” harap Suharyanto.

Berkas