Pesona Nagari Pagadih Mengukir Prestasi di Dunia Pariwisata

Pesona Nagari Pagadih Mengukir Prestasi di Dunia Pariwisata

Agam, Sumatera Barat – Desa Wisata Nagari Pagadih yang terletak di Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, baru-baru ini meraih prestasi membanggakan dengan masuk dalam 10 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 dalam Kategori Kelembagaan dan SDM, yang diadakan di Gedung Teater Taman Mini Indonesia Indah (TMII), DKI Jakarta, pada Minggu (17/11/2024). Prestasi ini membawa Nagari Pagadih mewakili Kabupaten Agam di tingkat nasional.

Keberhasilan Nagari Pagadih menjadi 10 desa wisata terbaik di Indonesia tidak terlepas dari pelestarian budaya lokal serta memanfatkaan keindahan alam sekitar yang berhasil menarik banyak wisatawan. Nagari Pagadih memiliki objek wisata yang sangat kompleks yaitu wisata alam, wisata budaya, wisata religi dan wisata sejarah.

Membahas pesona alam, Pagadih tidak kalah menakjubkan. Dengan keindahan Sarasah, air terjun yang jernih berpadu dengan udara begitu menyegarkan, yang tidak ditemukan di kota kota besar. Selain itu juga ada Guo Bukik Ngalau, gua yang menjadi legenda di kalangan masyarakat sekitar yang dipenuhi bebatuan Stalaktit dan Stalakmit yang terbentuk sejak ribuan atau bahkan jutaan tahun lalu.

Keindahan alam Pagadih seolah tiada habisnya, ditambah dengan kekayaan adat dan kesenian yang memikat, mulai dari pengalaman spiritual, pertunjukan musik, kuliner lezat, kerajinan tangan unik, hingga tradisi makan bersama di tengah padang saat menanam padi. Selain itu, Nagari Pagadih juga memiliki nilai sejarah yang penting, karena pernah menjadi tempat persembunyian pejuang PDRI 1948, di mana Syafruddin Prawiranegara pernah mencetak uang kertas di sebuah rumah gadang yang masih bisa ditemukan saat ini, hanya saja kondisi bangunannya memprihatinkan karena tak terawat.

Nagari Pagadih dulu pernah juga jaya dengan kopinya, karena kualitasnya terbaik. Bibit unggul dari batang kopi tua yang pernah dicatat sejarah berkualitas terbaik. Bibit itu adalah buah kopi yang masak dipetik dari batang kopi yang berusia 60-han tahun.

Menurut Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Agam, Endrizal, menyampaikan bahwa keberhasilan Nagari Pagadih adalah bukti nyata kerja keras dan komitmen masyarakat Nagari Pagadih dalam mengelola potensi pariwisatanya telah diakui di tingkat nasional.

Dengan penacapaian yang diraih, Desa Wisata Nagari Pagadih semakin mengukuhkan statusnya sebagai destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat. Prestasi ini juga menjadikannya sebagai contoh desa yang berhasil dalam pengembangan desa wisata yang berkelanjutan di Indonesia. Keberhasilan ini diyakini akan membawa dampak positif bagi berbagai sektor di Kabupaten Agam, terutama dalam pertumbuhan ekonomi lokal.